Masuk dari Malaysia, WNI Dipaksa Jadi PRT di Sydney

Masuk dari Malaysia, WNI Dipaksa Jadi PRT di Sydney
Unidentified woman vacuuming in a house. Good generic. (Foto: ABC News)

"Ini adalah contoh seseorang yang dibawa ke Australia tanpa informasi dan dipaksa untuk tetap tinggal dan bekerja dalam kondisi yang menurut banyak warga Australia tercela," kata Monica Semrad dari AFP.

KJRI Sydney mengatakan pihaknya telah memberikan dukungan secara berkala, termasuk pendampingan saat wawancara dan penyelidikan kasusnya.

"Sejauh catatan KJRI Sydney, kasus ini baru yang pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir."

Perlunya waspada soal tawaran kerja

Bekerja di Australia mungkin menjadi mimpi banyak warga Indonesia untuk mendapatkan kehidupan dan pendapatan yang lebih baik.

Tapi setibanya di Australia, sejumlah orang, khususnya yang mengikuti program Working Holiday Visa (WHV) malah mengaku "tidak selalu seindah yang dibayangkan".

Pertengahan tahun lalu, ABC Indonesia melaporkan sepuluh warga Blitar menjadi korban penipuan pencarian kerja, yang mengiming-imingi penghasilan hingga AU$ 65, atau lebih dari Rp 620 ribu, per hari.

Tapi penipuan bisa terjadi setibanya mereka di Australia dengan mendapatkan atau dipaksa mengerjakan sesuatu yang tidak dijanjikan sebelumnya, seperti yang dijelaskan AFP kepada ABC Indonesia.

Sudah pamit, tak jadi kerja di Australia

Masuk dari Malaysia, WNI Dipaksa Jadi PRT di Sydney
Sepuluh warga Blitar, Jawa Timur menjadi korban penipuan dengan ditawari bekerja di "FedEx Australia" dan telah menyetorkan uang bernilai jutaan rupiah.

 

Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap dua perempuan dan satu pria di Sydney dengan tuduhan melakukan tindakan pemaksaan kepada seorang warga Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News