Masuk dengan Tegap, Keluar Harus Dipapah

Ketika Orang-Orang Terdekat Ikuti Transplantasi Liver Ramdan-Sulistyowati

Masuk dengan Tegap, Keluar Harus Dipapah
TAK KUAT: Tri Andiki mengusap air mata adiknya, Bambang Sutondo, saat menyaksikan proses operasi Ramdan dan Sulistyowati lewat layar monitor di GBPT RSUD dr Soetomo kemarin. Foto: R Rizal.JAWA POS
Melihat orang terdekat berada di meja operasi tentu bukan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi jika seluruh proses operasi itu ditayangkan secara live. Demikian pula dengan keluarga Ramdan Aldil Saputra dan Sulistyowati yang kemarin (24/4) menjalani operasi transplantasi hati.

 

ARUM PRIMASTY, Surabaya
 

SEKITAR pukul 08.30 kemarin, Bambang Sutondo Winarno berjalan memasuki ruang pertemuan di lantai dasar Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo. Suami Sulistyowati dan ayah Ramdan Aldil Saputra itu tiba bersama beberapa familinya.

 

Meski berjalan tegak, wajah Bambang terlihat tegang. Pandangan matanya tampak menerawang. Kaus berkerah putih dengan garis hitam yang dikenakan memang membuat penampilannya terlihat bersih. Namun, wajah lelaki 52 tahun itu tampak kuyu.

 

Ketika memasuki ruang yang penataannya ala minitheater itu, Bambang lebih banyak diam. Ketika disapa dokter dan wartawan, kepala SMPN 2 Tugu, Trenggalek, tersebut menyambut dingin. Dia mengaku perasaannya campur aduk. "Mau mengatakan seperti apa itu sangat sulit. Senang, tapi juga takut," ujarnya kepada Jawa Pos.

Melihat orang terdekat berada di meja operasi tentu bukan pengalaman yang menyenangkan. Apalagi jika seluruh proses operasi itu ditayangkan secara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News