Masuk Prima, Riedl Aman
Rabu, 06 April 2011 – 07:55 WIB

Alfred Riedl. Foto: Dok.JPNN
JAKARTA - Posisi Alfred Riedl sebagai pelatih aman pasca diambilalihnya tim nasional sepak bola oleh satuan pelaksana Program Indonesia Emas (Prima). Dia dipertahankan untuk terus melatih hingga kontraknya berakhir pada 2012. "Posisi coach Riedl aman. Tidak akan ada perubahan di timnas," kata Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif. Namun, kesepakatan itu tidak lantas membuat BTN tenang. Sebab, Prima hanya menyediakan anggaran sesuai plafon. Karena itu, BTN harus menutupi kekurangannya. "Kompensasi tetap di reratakan sesuai dengan kondisi PSSI. Kita evaluasi kontrak terakhir. Memang ada penyesuaian, tapi akan kami carikan penambahannya. Nilai akhirnya tetap sesuai dengan rerata yang kami berikan sebelumnya," beber Iman.
Iman menyatakan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Prima. Pembahasan yang sempat alot adalah saat membicarakan masalah kompensasi pelatih dan para penggawa timnas. Plafon anggaran dari Prima dan PSSI berbeda jauh. Gaji Riedl, misalnya, PSSI mematok Rp 200 juta perbulan. Sedangkan plafon Prima untuk pelatih asing berkisar antara Rp 27 juta sampai Rp 45 juta.
Baca Juga:
"Sudah ada kesepakatan dari dua pihak. Tidak ada masalah lagi tentang kompensasi-kompensasi tersebut. Semuanya tetap seperti apa yang telah kami sepakati dengan para anggota timnas," ujar Iman.
Baca Juga:
JAKARTA - Posisi Alfred Riedl sebagai pelatih aman pasca diambilalihnya tim nasional sepak bola oleh satuan pelaksana Program Indonesia Emas (Prima).
BERITA TERKAIT
- Hadirkan Pemain Timnas U-17 Indonesia Algazani di Sobat FC, Udi Wahyunadi: Kami Ingin Anak-anak Mendapat Inspirasi
- Lanjutkan Dominasi, China Juara Sudirman Cup 2025
- Aksi Impresif Hantarkan Andy Prayoga Raih Juara Men Elite di Ternadi Bike Park
- SDN Kalisari 01 Akhirnya Sukses Raih Gelar Juara MilkLife Soccer Challenge Jakarta
- Pukul Madura United, Semen Padang Keluar dari Zona Degradasi
- Alwi, Ubed, & Putri KW Finis Sebagai Semifinalis Sudirman Cup 2025, PBSI Angkat Topi