Masukkan Subsidi Tetap untuk BBM di Revisi APBN
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah berencana memasukkan subsidi tetap untuk premium dan solar ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Kebijakan ini dianggap baik karena selama ini APBN tersandera dengan hal-hal di luar kontrol pemerintah.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, penerapan subsidi tetap nantinya akan membuat harga premium dan solar mengikuti harga minyak dunia. Namun, APBN akan menjadi lebih terkontrol dengan adanya subsidi tersebut.
"Kita ingin APBNP kita tidak tersandera dengan hal-hal di luar kontrol. Kalau dulu harga minyak dunia naik jadi beban. Makanya dulu pemerintah tidak bisa alokasikan dana yang cukup seperti untuk infrastruktur, karena harga minyak yang naik turun," ungkap Sofyan saat ditemui di kantornya, Senin (22/12).
Sofyan menambahkan, dengan adanya subsidi tetap maka pemerintah akan lebih mudah memerkirakan besaran maksimal subsidi yang dikeluarkan. Dengan demikian perubahan harga minyak dunia dan kurs tidak akan menyandera APBN lagi.
Dia juga menambahkan, melimpahnya sumber daya alam (SDA) di Indonesia jangan sampai menjadi kutukan. Sebab, banyak negara yang tergantung kepada SDA justru masuk ke dalam jurang kemiskinan. "Negara yang tergantung SDA itu akan jadi kutukan ya, kita lihat di banyak negara yang makin lama tergantung sama SDA," beber Sofyan.
Karenanya, lanjut Sofyan, Indonesia harus mengembangkan sektor manufaktur untuk mengurangi ketergantungan pada SDA. Terutama untuk mendorong produksi pertanian dan barang yang bisa diperbaharui. "Tidak tergantung pada SDA, itulah sumber kemakmuran," kata dia.(indopos/jpnn)
JAKARTA - Pemerintah berencana memasukkan subsidi tetap untuk premium dan solar ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan
- Menko Airlangga Sampaikan 3 Isu Penting Saat Berbicara di OECD
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Masih Melambat, tetapi Tetap Prospektif