Masyarakat Sudah Pintar, Dikotomi Jawa dan non-Jawa Hanya Strategi Elite

Masyarakat Sudah Pintar, Dikotomi Jawa dan non-Jawa Hanya Strategi Elite
Ilustrasi - Politikus senior Partai Golkar Agung Laksono. Foto: dokumen JPNN.Com

Namun, lanjutnya, ketentuan dalam undang-undang justru mendorong adanya kualitas terbaik dari seorang pemimpin.

Misalnya, memiliki komitmen tinggi dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan nasional, baik dalam hal pembangunan nasional maupun persaingan antarbangsa.

"Ini tentunya tantangan demokrasi ke depan, sebagai bagian dari hak dan ruang yang sama bagi WNI untuk berkontestasi sebagai pemimpin Indonesia," ucapnya.

Agung tidak memungkiri tingkat kesulitan bagi capres non-Jawa lebih tinggi dibanding capres dari suku Jawa. (Antara/jpnn)

Masyarakat Indonesia sudah banyak yang pintar, dikotomi Jawa dan non-Jawa hanya strategi elite.


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News