Mat Halil Hanya Bisa Pasrah

Mat Halil Hanya Bisa Pasrah
Para pemain Persebaya sedang latihan. Mat Halil (kanan). Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Apalagi, keduanya masih masuk dalam starting eleven pelatih asal Medan itu.

Kampiun Dirgantara Cup yang dihelat di Sleman awal bulan ini adalah bukti sahih.

Afandi bahkan masih stabil dengan donasi empat gol. Jumlah itu serupa dengan Bijahil Chalwa yang jadi top scorer.

’’Jujur saja, para pemain bagus saat ini juga mayoritas sudah memiliki tim. Lagipula, kami juga masih harus mendekati secara pribadi dan menjelaskan taktik kami bila ada pemain baru yang masuk. Mereka bisa lambat untuk tune in dengan tim,’’ sambung pelatih yang membawa Pusamania Borneo FC (PBFC) juara Divisi Utama (kini Liga 2) 2014 itu.

Mat Halil mengaku bahwa regulasi tersebut memberatkan. Menurut dia, ada baiknya bila PSSI mempertimbangkan kembali hal tersebut.

Pasalnya, tidak sedikit tim yang menggantungkan asa mereka untuk berprestasi di Liga 2 berbekal pemain senior.

’’Semua sekarang terserah manajemen. Saya hanya bisa pasrah,’’ ucap salah satu pemilik klub internal El Faza itu.

’’Kalau itu (regulasi maksimal usia 30 tahun) disetujui, berarti Homecoming Game (19/3) adalah pertandingan terakhir saya bersama Persebaya dengan dukungan penuh dari suporter,’’ sambung pria yang juga pegawai dispora Kota Surabaya itu.

Manager meeting klub-klub peserta Liga 2 akan digelar hari ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News