Mau Dengerin Jazz Berbobot? Datang Aja ke Solo City Jazz

Mau Dengerin Jazz Berbobot? Datang Aja ke Solo City Jazz
Arief Yahya. Foto: JPNN

Apabila sebelumnya acara ini diselenggarakan pada bulan Desember, mulai 2011 Solo City Jazz dipindah ke bulan September untuk menghindari curah hujan yang tergolong banyak.

”Acara ini juga bisa memberi kesadaran dalam melestarikan karya budaya bangsa, serta merupakan kendaraan untuk mempromosikan Indonesia khususnya Kota Solo ke mancanegara,” kata wanita berwajah cantik ini.

 Seperti diketahui, untuk memaksimalkan upaya maka sebelum Solo City Jazz 2016 berlangsung, pihak penyelenggara sudah mengadakan kegiatan-kegiatan pre-event di berbagai tempat di Solo.

”Menurut data kami tahun ini Solo City Jazz  menjadi perhelatan ke 7 (tujuh) kalinya, setelah dibuka pertama kalinya oleh Bapak Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai walikota Solo, di pelataran pasar Antik Triwindu Ngarsopuro pada tahun 2009,” ujarnya.

Tahun ini SCJ tampil hanya dengan 1 (satu) panggung besar dan tetap diadakan dua) hari, Jum'at 30 September dan 1 Oktober 2016. Pemilihan tanggal tersebut karena disesuaikan dengan kalender event Pemerintah kota Solo.

Group yang akan tampil untuk tahun ini adalah “B'Fuzz”, sebuah group fusion Jazz berasal dari Solo yang sudah teruji kepiawaiannya menjajal panggung talent Stage SCJ  tahun lalu.

Ada pula “Michelle Kuhnle”, dara Solo  yang punya ayah dari Jerman ini akan menunjukan kebolehannya di hari ke 1 SCJ. Selain itu,  “Galih Naga Seno” dan kawan-kawan  akan tampil membawakan komposisi ciptaannya sendiri menggunakan  macam-macam alat tetabuhan atau Perkusi yang akan memukau pengunjung.

Masih di hari pertama group “Seroja Ethnic Project” asal Pekalongan, akan menutup penampilan malam pertama SCJ dengan sentuhan Jazz Arab yang unik.

SOLO - Mau mendengarkan alunan musik jazz berbobot? Dibalut dengan tradisi budaya khas Indonesia? Nah, maka ini pilihannya. Solo City Jazz (SCJ).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News