May Day, Ini Janji Ganjar untuk Para Buruh Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para buruh tidak berkerumun dan berkumpul saat memeringati hari buruh atau May Day, besok.
Dia meminta para buruh merayakan May Day dengan sesuatu yang kreatif. Hal itu disampaikan Ganjar usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Kamis (30/4).
Menurut Ganjar, di tengah wabah COVID-19, perayaan May Day harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
"Saya berharap teman-teman buruh merayakan May Day dengan sesuatu yang kreatif. Tolong jangan mengumpulkan massa yang banyak, karena itu bahaya," katanya.
Ganjar mengusulkan agar perayaan May Day bisa dilakukan secara virtual. Apabila ada tuntutan yang ingin disampaikan pada pemerintah, maka bisa dilakukan secara tertulis atau audiensi perwakilan buruh.
"Kemarin perwakilan federasi buruh sudah menyampaikan pada kami dan menyampaikan beberapa tuntutan. Kalau memang masih ada tuntutan, silakan sampaikan dengan surat atau lainnya," tambahnya.
Lagipula lanjut Ganjar, isu yang sedang santer kemarin di kalangan buruh adalah Omnibus Law. Saat ini, pembahasan terkait itu sudah ditunda oleh pemerintah.
"Jadi buruh bisa tenang. Kemungkinan isu yang agak aktual soal Tunjangan Hari Raya (THR) atau kondisi ekonomi hari ini. Maka lebih baik besok dirayakan tanpa berkerumun dan saya mengajak para perusahaan untuk bersama kami membantu buruh. Minimal, sebulan di bulan ramadan ini logistik rumah tangga mereka aman," tegasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta para buruh tidak berkumpul saat May Day.
- Prabowo Bakal Hadiri Peringatan Hari Buruh di Monas
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas
- Presiden KSPI Ungkap Ratusan Ribu Buruh Bakal Hadir saat May Day di Monas
- Presiden KSPSI Ajak Buruh Merayakan May Day di Monas yang Dihadiri Prabowo
- Tokoh Buruh Daerah Pilih Rayakan May Day 2025 Secara Damai