Mayoritas Pemilih Tidak Hadir ke TPS saat Pilgub Jatim
Kemenangan Khofifah di Sidoarjo akan menjadi bahan evaluasi bagi PKB. Demikian juga PDIP.
Sejatinya dua parpol itu peraih kursi mayoritas di DPRD. Toh, ternyata dukungan parpol tersebut kepada Gus Ipul-Puti tidak sejalan dengan hasil di pilgub.
Padahal, pada dua periode pilgub sebelumnya, Khofifah menang karena diusung PKB. "Ya, ini tentu jadi bahan evaluasi kami," kata Sekretaris DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih.
Sejak awal, lanjut Nasih, PKB telah memperhitungkan apakah hasil dua pilgub Jatim sebelumnya diraih karena berjalannya mesin partai atau masifnya gerak perempuan Muslimat NU.
Sebab, Khofifah memiliki pengaruh yang begitu kuat di Muslimat. Maklum, dia duduk sebagai ketua umum PP Muslimat NU.
"Hasil dari pilgub ini memang membuat kami bisa mengukur diri dan melihat langkah-langkah apa yang bisa dilakukan," ujarnya.
Nasih menegaskan, PKB segera menentukan langkah. Sebab, mereka berhasrat memenuhi target meraih minimal 18 kursi di Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019. Pemilihan tersebut tinggal setahun lagi.
"Kami yakin bisa segera merekatkan kembali perbedaan pilihan dalam pilgub ini untuk menghadapi pileg nanti," tegasnya.
Sekitar 67,73 persen pemilih di Sidoarjo tidak hadir saat pemungutan suara di Pilgub Jatim.
- Mayoritas Kader Murni PDIP Jadi Pemenang di Pilkada Jatim, Hasto Beberkan Alasannya
- Perintah Kapolda Jatim ke Seluruh Kapolres: Ini jadi Tantangan
- Gerindra Memastikan Tak Ada Nama Ahmad Dhani dalam Daftar
- Keponakan Gus Dur Ikut Pilkada di Jatim
- Partai Gelora Mulai Gerilya Cari Teman untuk Pilkada Jatim
- Nasib Empat Paslon Pemenang Pilkada Ini Masih Menggantung