Mbak Rerie: Kesalahan Persepsi Terkait PSBB Transisi Harus Segera Diluruskan

Mbak Rerie: Kesalahan Persepsi Terkait PSBB Transisi Harus Segera Diluruskan
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi tidak bermakna melonggarkan pelaksanaan protokol kesehatan, bahkan seharusnya lebih disiplin dalam menjalankannya.

"Persepsi yang salah terhadap kebijakan PSBB transisi harus segera diluruskan. Peningkatan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan wajib dilakukan di masa PSBB transisi," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis, Senin (12/10).

Ia menegaskan hal itu menyikapi pemberlakuan PSBB transisi di Provinsi DKI Jakarta untuk kedua kalinya selama masa pandemi Covid-19.

PSBB transisi yang kedua kali di DKI Jakarta fektif diberlakukan mulai 12- 25 Oktober 2020.

Menurut Rerie sapaan akrabnya, kegagalan PSBB transisi periode pertama (5 Juni-10 September 2020) harus menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah dan masyarakat, sehingga PSBB transisi kedua hasilnya lebih baik.

Legislator Partai NasDem itu memahami bila peralihan dari PSBB ketat ke PSBB transisi, diwarnai dengan pembukaan ruang bagi masyarakat dan dunia usaha untuk beraktivitas.

Akibatnya, Rerie menjelaskan, kebijakan itu dipersepsikan salah oleh masyarakat dengan melonggarkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

Seharusnya, ketika sejumlah aktivitas publik diperbolehkan pada masa PSBB transisi, pada saat yang sama pula disiplin terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di ruang publik harus makin ditingkatkan.

Mbak Rerie meminta masyarakat tidak salah persepsi tentang PSBB Transisi, dan ia berharap kesalahan itu biaa segera diluruskan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News