Mbak Yeni Minta Polisi Bertindak Tegas

Mbak Yeni Minta Polisi Bertindak Tegas
Ilustrasi pemerkosaan. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Jumlah kasus pemerkosaan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan hingga November 2020 masih tergolong tinggi.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Women`s Crisis Centre (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izi di Palembang, Minggu (22/11).

Berdasarkan data tindak kejahatan yang ditangani pihak kepolisian dan pengaduan yang masuk ke WCC sepanjang 2020 terdapat 25 kasus pemerkosaan.

Angka tersebut di bawah tahun sebelumnya 40 kasus. “Namun kejahatan terhadap perempuan itu tergolong masih cukup tinggi," kata Yeni Roslaini Izi.

Melihat masih tingginya kasus pemerkosaan di daerah ini, pihaknya meminta kepada jajaran Polda Sumsel untuk menangani kasus pemerkosaan secara serius dan menjerat pelakunya dengan hukuman seberat-beratnya untuk memberikan efek jera.

Dengan tindakan tegas dan hukman berat diharapkan dapat meminimalkan kasus pemerkosaan dan tindak kejahatan terhadap perempuan lainnya, katanya.

Selain kasus pemerkosaan, ada beberapa kasus tindak kekerasan terhadap perempuan yang memerlukan perhatian seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan dalam pacaran, dan pelecehan seksual.

Berdasarkan catatan aktivis WCC Palembang, sepanjang tahun ini sedikitnya ada 20 kasus KDRT, 12 kasus kekerasan dalam pacaran (KDP), dan 13 kasus pelecehan seksual.

Menurut Mbak Yeni, tidak polisi bertindak tegas dan pelaku diberi hukuman berat, maka aka nada efek jera.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News