Media China Buramkan Telinga Aktor Beranting Karena Tekanan Pemerintah

Meski demikian, pengguna lain di Weibo merasa bahwa "mengenakan anting-anting hanyalah pilihan estetika pribadi" dan "diskriminasi" terhadap laki-laki yang mengenakan anting-anting memberikan contoh buruk bagi anak-anak.

Dominasi pria masih kuat di China
Ini bukan pertama kalinya media China menerima tekanan kuat dari para elit di Beijing.
September lalu, media pemerintah China, Xinhua, menerbitkan editorial yang mengkritik penggambaran lelaki di media China, yang mengklaim popularitas "estetika rapuh" pada selebritas pria yang berdandan layaknya perempuan memiliki dampak buruk pada remaja dan "melukai citra nasional China".
Profesor Yuk Ping Choi, seorang ahli sosiologi dari Universitas Hong Kong China, mengatakan kepada ABC bahwa generasi muda yang mendukung aktor mengenakan anting-anting telah dipengaruhi oleh budaya asing dan ingin mengekspresikan identitas mereka secara berbeda.
Tetapi ekspresi individualitas dibatasi di bawah rezim otoriter, katanya, menambahkan bahwa media China juga diharapkan untuk menyensor tayangan mereka untuk menyelaraskan diri dengan Pemerintah.
"China mencari pengaruh internasional, sehingga mereka ingin menyelaraskan citra laki-laki hCina dengan citra global maskulinitas," kata Profesor Choi.
"Tampaknya perusahaan [streaming] itu khawatir penampilan para aktor bertentangan dengan harapan Pemerintah tentang bagaimana para aktor pria seharusnya berperilaku."
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas