Media Sosial Harus Menjadi Arena yang Inklusif dan Toleran

Media Sosial Harus Menjadi Arena yang Inklusif dan Toleran
Diskusi edukasi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Foto: GNLD Siberkreasi

Content creator Ogund Oddity menilai media digital menjadi panggung budaya asing, yang memunculkan tantangan yakni mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia.

Karena itu, lanjut Ogund, perlunya menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dan panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital.

“Sebarkan hal yang bermanfaat bagi orang lain di dunia digital karena dunia digital sangat bermanfaat. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” pesannya.

Dalam webinar ini hadir pula, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hartono Anwar sebagai pembicara utama.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)


Sosial media memiliki ancaman yang banyak, sehingga harus mampu membentengi diri.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News