Media Sosial Harus Menjadi Arena yang Inklusif dan Toleran

Content creator Ogund Oddity menilai media digital menjadi panggung budaya asing, yang memunculkan tantangan yakni mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, serta menghilangnya budaya Indonesia.
Karena itu, lanjut Ogund, perlunya menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dan panduan karakter dalam beraktivitas di ruang digital.
“Sebarkan hal yang bermanfaat bagi orang lain di dunia digital karena dunia digital sangat bermanfaat. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuh kembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir dengan bermartabat,” pesannya.
Dalam webinar ini hadir pula, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Hartono Anwar sebagai pembicara utama.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)
Sosial media memiliki ancaman yang banyak, sehingga harus mampu membentengi diri.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Lewat Program GoZero%, Telkom Dorong Terciptanya Ekosistem Bisnis Berkelanjutan
- Ada Ancaman Pembunuhan terhadap Dedi Mulyadi, Ini Respons Polisi
- Dari Jepara ke Dunia, Natural Wood Sukses Tembus 25 Negara
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Muncul Gerakan Kontra UU TNI, Nama Presiden Prabowo Disorot Warganet