Megawati Mengaku Pusing Ikuti Isu Konversi BBM
PDIP Jaga Konsistensi Antipencabutan Subsidi
Selasa, 10 Januari 2012 – 21:12 WIB
Ditegaskannya, persoalan energi terutama BBM itu bukan sekedar melakukan konversi agar subsidi bisa ditekan. "Masalah energi ini juga menyentuh masyarakat banyak," tegasnya.
Baca Juga:
Politisi PDIP yang duduk di DPR, Aria Bima, menuding konversi BBM ke gas merupakan kebijakan tambal sulam dan tanpa persiapan yang memadai. Menurutnya, kebijakan itu terkesan tergesa-gesa dan tanpa persiapan matang. "Ini hanya akan menyelesaikan masalah dengan membuat masalah baru,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi VI DPR itu menambahkan, ada beberapa alasan sehingga rencana pemerintah itu harus ditolak. Di antaranya, karena masyarakat harus membeli alat konversi BBM ke gas (converter kit) yang mahal dan masih harus diimpor. Diperkirakan, harga converter kit ini nyaris Rp 15 juta per buah.
Selain itu, stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) masih sangat jarang. "Dari seluruh Indonesia baru ada 16 SPBG. Itu pun semua ada di Jakarta dan hanya delapan yang masih bisa beroperasi," sebutnya.
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengkritik rencana pemerintah untuk melakukan konversi BBM subsidi (premium) ke gas
BERITA TERKAIT
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon