Megawati Minta Semua Pihak Kampanyekan Climate Change

Megawati Minta Semua Pihak Kampanyekan Climate Change
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menggelar konferensi pers di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Senin (25/11). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta semua kalangan, termasuk media massa agar mengampanyekan bahaya atas perubahan iklim atau climate change.

Hal itu disampaikan Megawati usai menerima anugerah Tokoh Pelopor Penguatan dan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk Kemanusiaan dan Lingkungan dari BMKG, di Jakarta, Senin (25/11).

Awalnya, usai menerima penghargaan, Megawati bersama Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menggelar konferensi pers sekaligus berterima kasih kepada awak media.

Turut bersama mereka Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko PMK Muhadjir Effendi, Seskab Pramono Anung, Kepala BNPP Bagus Paruhito dan Kepala BNPB Donny Moenardo.

"Terima kasih kepada media yang telah hadir di dalam pemberian award pada saya dari BMKG. Tetapi yang ingin saya sampaikan itu satu saja. Seharusnya media memberikan ruang yang lebih kepada masalah climate change ini," kata Megawati. 

Megawati juga meminta media di daerah juga turut mengampanyekan dampak perubahan iklim. Penyiaran dampak serta penanggulangan isu tersebut dianggap posisi penting dalam mencegah serta mengurangi risiko bencana alam. 

Selain itu, Megawati juga mengajak BNPB, BMKG dan BNPP harus masif dalam mengampanyekan serta mengedukasi masyarakat. Sebab, Indonesia memang berada di area cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang membuat seluruh wilayah Indonesia memang rawan bencana gempa alam, tsunami, dan banjir.

"Dengan demikian, masyarakat itu selalu dibuat kesadarannya dalam menghadapi kalau sekiranya, tentu saja kita tidak mengehendaki terjadi hal-hal seperti itu, tetapi masyarakat dapat segera melindungi dirinya untuk bisa pergi ke sebuah tempat, yang kalau sekarang ini sangat-sangat minim pengetahuannya," kata Megawati. 

Megawati Soekarnoputri meminta semua kalangan, termasuk media massa agar mengampanyekan bahaya atas perubahan iklim, atau climate change.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News