Melemahnya Rupiah Tak Gerus Elektabilitas Jokowi?

Melemahnya Rupiah Tak Gerus Elektabilitas Jokowi?
Rupiah di antara dolar AS (USD) dan lira Turki (TRY). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mayoritas masyarakat Indonesia diyakini bakal tetap mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019, meski nilai tukar rupiah belakangan ini melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Menurut pengamat komunikasi politik Ari Junaedi, dukungan diberikan karena masyarakat melihat secara nyata gejolak ekonomi terjadi karena pengaruh global.

Selain itu, gejolak ekonomi juga tidak hanya melanda Indonesia. Tapi melanda sejumlah negara lain di dunia, karena pengaruh perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok.

"Jadi, sepanjang pemerintah menjalankan roda pemerintahan dengan benar serta jauh dari praktik KKN, tidak seperti di era Soeharto, saya pastikan akan didukung sebagian besar masyarakat," ujar Ari kepada JPNN, Selasa (9/10).

Fakta lain, pemerintah kata pengajar di Universitas Indonesia ini, terlihat secara nyata menekan agar melemahnya nilai tukar rupiah tidak sampai mengakibatkan harga-harga kebutuhan pokok melonjak naik secara drastis.

Sikap tersebut dirasakan secara nyata, dengan langkah pemerintah aktif menekan praktik monopoli kebutuhan dasar masyarakat.

Dengan demikian, tidak ada pihak yang mengambil kesempatan, memanfaatkan melemahnya rupiah demi keuntungan pribadi dan kelompok tertentu.

"Saya kira kuncinya ada di pemerintah. Ketika mampu menunjukkan kinerja yang mumpuni, maka masyarakat akan percaya krisis ekonomi bakal mampu dihadapi dan tak sampai membuat perekonomian bangsa anjlok," pungkas Ari.(gir/jpnn)


Pelemahan uang rupiah terhadap dolar dalam negeri dipengaruhi karena pengaruh dagang Amerika dengan Tiongkok.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News