Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
Oleh: Jan Prince Permata - Pemerhati Pertanian/Dewan Pakar Jaringan Profesional Nusantara

Rendahnya kemampuan petani untuk menunggu saat penjualan ditambah dengan berkurangnya kemampuan Bulog dalam menyerap gabah petani karena terkendala anggaran sering memberi dampak pada menurunnya harga gabah di bawah harga dasar pada musim panen.
Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi petani, khususnya para petani kecil.
Oleh karena itu, penguatan peran dan fungsi Bulog harus ditopang melalui anggaran belanja negara (APBN).
Selain mengembalikan status dan fungsinya sebagai buffer stock nasional, Bulog juga harus memperluas outlet untuk penyaluran beras petani.
Berangkat dari kondisi empirik pangan kita dimana Indonesia masih melakukan impor untuk beberapa komoditi penting seperti beras, jagung, kedelai, gula, bawang putih, daging sapi dan gandum, maka penguatan peran dan fungsi Bulog sangat relevan dilakukan.
Upaya ini perlu untuk mengamankan stok pangan nasional di tengah perubahan iklim yang semakin tidak menentu sekaligus memperkuat tekad dan jalan mewujudkan swasembada pangan, utamanya beras, dalam empat hingga lima tahun ke depan.(fri/jpnn)
Mengembalikan peran & fungsi Bulog menjadi lebih kokoh dikaitkan dengan program pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dalam 4 hingga 5 tahun ke depan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025
- David Herson Optimistis Target Swasembada Pangan di Era Presiden Prabowo Akan Tercapai
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025
- Bulog Siap Dukung Koperasi Merah Putih untuk Memperkuat Ketahanan Pangan
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir