Menabung Rp 2000 sejak Belia, Kini Jadi Calon Haji Termuda

Menabung Rp 2000 sejak Belia, Kini Jadi Calon Haji Termuda
Noor Falah, calon haji termuda di Kudus, Jawa Tengah. Foto: Radar Semarang/JPG

Mereka berdua sudah naik haji beberapa tahun silam. Namun, kala itu Mariah dan Fuad tidak bisa mengajak Falah karena usianya belum mencukupi.

Namun, bagi Fuad, niat merupakan kunci penting untuk berhaji.  “Kalau sudah ngrentek atine, insya Allah di sana aman. Anak saya pasti bisa melewati ibadahnya dengan lancar,” terang Anies Fuad.

Sedangkan Falah mengaku didaftarkan oleh orang tuanya untuk berhaji sejak masih usia 8 tahun. Mulanya ia tergerak karena saat mengikuti pelajaran agama Islam ada pembahasan masalah haji.

“Entah kenapa hati saya tergugah untuk naik haji. Setelah sepuluh tahun, alhamdulillah terwujud,” katanya.

Falah yang lahir di Kudus, 17 Oktober 1997 mengaku setiap hari menabung. Dia selalu menyisihkan uang sakunya untuk ditabung. Per hari Rp 2 ribu tanpa sehari pun terlupakan.

Dia selalu istiqomah menabung dengan niat bisa segera menunaikan ibadah haji. “Sudah diniati sejak beberapa tahun yang lalu. Uangnya akan aku bawa ke Mekkah untuk beli oleh-oleh. Hingga sekarang belum dibuka, mudah-mudahan cukup,” terangnya.

Tak hanya menabung, dia juga mengoleksi gambar Mekah di rumahnya. Harapannya ita akan segera berangkat haji.

Mahasiswa semester pertama jurusan bimbingan konseling (BK) di Universitas Muria Kudus ini juga sudah sebulan lebih bermanasik di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Arwaniyah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News