Menag jadi Khawatir Wanita Berjilbab Disebut Teroris
Rabu, 18 Mei 2011 – 16:45 WIB
JAKARTA - Dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat yang diselenggarakan Komisi VIII DPR RI, Rabu (18/5), Menteri Agama (Menag) RI Suryadharma Ali (SDA), sempat mengungkapkan kegalauannya tentang hubungan pondok pesantren dengan isu terorisme dan radikalisme. "Ada dua pertanyaan yang sering ditanyakan ke saya. Pertama, mengapa pondok pesantren menjadi tempat bersemainya radikalisme? Kedua, kenapa siswa pondok pesantren bersikap intoleran? Kalau sudah begini, saya jadi galau karena imej pesantren maupun Islam jadi jelek," katanya. Sehubungan dengan itu, Menag pun mengaku telah meminta para peneliti untuk meneliti tentang masalah tersebut. Dan ternyata menurutnya, anggapan kalau pesantren merupakan tempat bersemainya radikalisme serta anak pesantren intoleran, itu tidak benar.
Dihubung-hubungkannya antara radikalisme, terorisme dengan Islam, lanjut Menag, akan memberikan dampak luas bagi masyarakat. Bahkan menurutnya, bisa saja timbul anggapan, wanita berjilbab atau laki-laki berkopiah itu masuk organisasi radikal. Masyarakat pun dikhawatirkan jadi takut ikut pengajian karena nanti dianggap teroris dan lain-lain.
"Bila sudah begini, akan muncul masalah besar. Karena di dalam ajaran Islam (itu) tidak ada tindakan radikalisme," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat yang diselenggarakan Komisi VIII DPR RI, Rabu (18/5), Menteri Agama (Menag) RI Suryadharma
BERITA TERKAIT
- YKMI: Kami Berharap Gerakan Dukung Kemerdekaan Palestina Menyebar ke Penjuru Indonesia
- 3 Kategori Orang Ini, Jangan Sampai Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini