Menaker Singapura Beberkan Skema Pemulihan Global yang Inklusif

Menaker Singapura Beberkan Skema Pemulihan Global yang Inklusif
Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng menyampaikan pidato penutupan Pertemuan Regional ke-17 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Asia Pasifik di Singapura, Jumat (9/12/2022). Foto: ANTARA/HO-ILO Asia Pacific

jpnn.com, SINGAPURA - Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng memaparkan usulan untuk mewujudkan pemulihan yang inklusif dan berpusat pada manusia, dalam sesi penutupan Pertemuan Regional ke-17 Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Asia Pasifik di Singapura, Jumat.

“Pertama, pentingnya kerja sama tripartit dan dialog sosial. Ini adalah dasar dari ILO dan harus tetap ada. Kita semua harus menyadari bahwa pemerintah, pengusaha, dan pekerja berada di perahu yang sama menuju masa depan yang lebih baik,” tutur Tan.

Menurut dia, pengusaha harus menyadari bahwa dunia kerja yang tidak memperlakukan pekerjanya secara adil akan menyebabkan kondisi sosial yang buruk, hingga berujung pada masyarakat yang lemah dan mudah terpecah belah.

Sementara pekerja harus bekerja sama dengan pemberi kerja untuk meningkatkan atau menambah keterampilan mereka untuk bisa mengakses pekerjaan baru, serta beradaptasi dengan cara-cara kerja baru sehingga pekerja dan perusahaan bisa berkembang bersama-sama.

Sedangkan bagi pemerintah, diharapkan memainkan perannya dalam menjembatani kemitraan antara pekerja dan pengusaha melalui perumusan kebijakan ketenagakerjaan yang adil dan seimbang bagi kedua pihak tersebut.

“Ini adalah dasar Singapura dalam menindaklanjuti seruan global untuk bertindak. Kami memanfaatkan pondasi tripartit untuk mendukung kelangsungan usaha dengan menciptakan kebijakan yang memacu inovasi dan pertumbuhan, pasar tenaga kerja yang lebih tangguh, pekerjaan yang lebih baik dengan pekerja memperoleh manfaat upah dan perlindungan sosial,” kata Tan.

Upaya kedua, usul dia, melindungi setiap pekerja dengan bekal keterampilan yang bisa menjawab perkembangan jaman.

Pentingnya peningkatan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat juga disoroti oleh Singapura dalam pertemuan baru-baru ini dengan UNESCO, karena dianggap bisa menyatukan kepentingan pengusaha dan pekerja, serta memberdayakan mereka untuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih peluang baru.

Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng memaparkan usulan untuk mewujudkan pemulihan yang inklusif dan berpusat pada manusia

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News