Menanggulangi KLB Difteri, Kemenkes Lanjutkan Program ORI
jpnn.com, BOGOR - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melanjutkan program imunisasi ulang atau outbreak response immunization (ORI) untuk menyikapi Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan hal itu usai mengikuti rapat terbatas Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/12). Rapat tersebut membahas penanggulangan KLB difteri.
“Perintah presiden sudah. Artinya tetap kita lakukan penanganan langkah yang sudah dilakukan, ya ORI. Kita lakukan kebersihan juga. Misalnya kalau ada yang kena, tentu kita semua pakai masker,” ucap Nila.
Menurut Nila, KLB yang ditetapkan pemerintah bukan wabah, tapi sebagai peringatan dini untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu sebabnya langkah yang dilakukan pemerintah adalah berupa imunisasi ulang.
“Mau tidak mau kita lakukan sekarang, pusat turun tangan untuk bersama-sama dengan daerah melakukan ORI ini. Penanganannya ya imunisasi, enggak ada yang lain,” tegas dia.
Kemenkes juga telah melakukan pemetaan provinsi terbanyak kasus difteri, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Aceh dan Sumatera Barat. Ada juga daerah yang nihil seperti Papua.
“Pertama Jatim, Jabar juga cukup tinggi, karena populasinya juga banyak,” tambahnya.(fat/jpnn)
KLB yang ditetapkan pemerintah bukan wabah, tapi sebagai peringatan dini untuk meningkatkan kewaspadaan. Itu sebabnya langkah pemerintah adalah imunisasi ulang
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Program Kampanye Cegah DBD Takeda dan Kemenkes Diganjar Penghargaan
- 77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
- Gelombang Panas Landa Malaysia, Korban Berjatuhan
- Pejabat Kemenkes Usul Program Introduksi Vaksin Dengue Dimulai Paling Lambat 2025
- Indonesia Tuan Rumah HLOM ke-11 APRFHE, Bahas Masalah Kesehatan dan Lingkungan
- Kemenkes dan AstraZeneca Serukan Pentingnya Skrining Kanker Paru Secara Dini