Darmadi Durianto Dukung Waskita Karya Menggarap Proyek IKN
Setelah adanya winning war room ini, Darmadi menuturkan, winning rate Waskita Karya naik, dari maksimal 20 persen, sekarang hampir menyentuh angka 30 persen.
“Jadi, dari sepuluh tender yang diikuti, Waskita bisa menang tiga. Sementara dulu hanya satu atau dua tender saja," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, terkait proses engineering, Waskita Karya memanfaatkan Virtual Desktop Infrastructure (VDI).
Dengan VDI, perusahaan tidak perlu lagi menyediakan perangkat keras dengan spesifikasi tinggi dan harga mahal untuk aktivitas tim engineering.
Misalnya, lanjut dia, perusahaan harus menyediakan laptop berspesifikasi tinggi untuk penggunaan aplikasi Building Information Modelling (BIM) oleh tim engineering yang bertugas di berbagai proyek Waskita Karya.
"Ketika perusahaan harus menggarap 100 proyek, bisa dibayangkan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk pembelian laptop. Dengan memanfaatkan VDI, Waskita bisa mengurangi sehingga tinggal 20 persen (penggunaan perangkat laptop). Ini sangat mengurangi biaya,” puji Darmadi.
Tak hanya itu, kata dia lagi, dengan cloud-based design dan rendering process, tim engineering bisa melakukan tugasnya menggunakan laptop dengan spesifikasi yang lebih rendah.
Bahkan untuk pengerjaan proyek di luar negeri, salah satunya di Sudah Selatan, Waskita Karya akan memanfaatkan VDI.
Anggota Komisi VI Darmadi Durianto mendukung penuh jika BUMN Waskita Karya ikut berperan aktif dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN).
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- Gelar Mudik Bersama BUMN 2024, Waskita Karya Fasilitasi 4 Rute Tujuan Ini
- Waskita Karya Rampungkan Proyek Jalan Kwatisore–Muri Lebih Cepat dari Kontrak
- Jasa Raharja Selalu Aktif Pada Momen Mudik Lebaran, Komisi VI DPR Bilang Begini
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Komisi VI DPR Apresiasi Kesiapan Pertamina Menghadapi Lebaran 2024