Mencoba Working Holiday Visa ke Australia

Mencoba Working Holiday Visa ke Australia
Mencoba Working Holiday Visa ke Australia
Mencoba Working Holiday Visa ke Australia

Faatih Natasha Putri (24), Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia perwakilan Northern Territory periode 2016-2017.

Justru ini adalah petualangan yang menyenangkan. Begitu kata Faatih Natasha Putri (24), gadis yang berangkat ke Australia dengan visa ini pada tahun 2014.

Berbekal persyaratan dan sedikit kenekatan, perempuan yang akrab dipanggil Sasha ini mengaku berangkat ke Australia setelah lulus kuliah dari Universitas Indonesia.

“Sebenarnya dulu galau juga sih mau daftarnya, apalagi udah mau lulus kerja kan. Orang-orang lain juga lagi cari kerja yang bagus. Nyokap aku aja bingung, ‘hah mau travelling, ngapain travelling?’ katanya. Gue sih mau santai dulu habis lulus, ya udah gue berangkat aja,” tuturnya ketika ditemui di Charles Darwin University, akhir Mei 2016.

Selain dari sumber resmi, segala informasi terkait pendaftaran, persiapan berangkat, pencarian tempat tinggal hingga pencarian kerja di Australia diperolehnya dari bertukar pikiran di dunia maya, seperti dari situs web khusus para petualangdan grup Facebook WHV Australia.

Jangan lupa juga rajin membaca koran setempat yang menyediakan informasi berlimpah untuk para pemburu kerja sementara.

Dari informasi tersebut, ketika dia tiba di Australia pada bulan Maret 2014, dia lalu tinggal di share house bersama petualang lainnya dari berbagai negara.

Sasha juga segera mendapatkan pekerjaan menjadi kakak asuh untuk anak-anak. Tugasnya menjaga dan mengasuh anak penduduk setempat, mulai dari bangun pagi, antar ke sekolah hingga menyiapkan makan malamnya.

Jika ingin mendapatkan pengalaman bekerja dan hidup di luar negeri sekaligus bebas jalan-jalan, working and holiday visa (visa bekerja dan berlibur)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News