Mendadak Melempem, Iran Sebut Membalas Kematian Ismail Haniyeh Bukan Prioritas

jpnn.com, NEW YORK CITY - Republik Islam Iran mengaku tidak ingin pembalasannya terhadap Israel merusak prospek perdamaian di Gaza.
Sikap ini bertolak belakang dengan yang disampaikan petinggi-petinggi Iran menyusul kematian pentolan Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu.
Ketika itu, Teheran dengan tegas menyalahkan Israel dan bersumpah akan melancarkan balas dendam.
Kini, perwakilan permanen Iran di PBB mengatakan bahwa gencatan senjata permanen di Gaza adalah prioritas utama pemerintahnya.
Sebagai negara Timur Tengah yang paling lantang dalam urusan mengutuk Israel dan sekutu-sekutunya, Iran tentu saja tetap mengecam pembunuhan Haniyeh di Teheran sebagai pelanggaran keamanan dan kedaulatan nasional.
Namun, perwakilan Iran di PBB memastikan Teheran akan mendukung setiap kesepakatan damai yang diterima oleh Hamas.
Iran menekankan haknya untuk membela diri, tetapi juga menekankan bahwa mereka berharap tanggapannya tidak akan menghalangi upaya gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Sikap melempem Iran ini menyusul seruan dari para pemimpin dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat agar perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas dimulai kembali.
Sebelumnya, para petinggi Iran di Teheran dengan lantang menyalahkan Israel dan bersumpah akan melancarkan balas dendam atas kematian Haniyeh
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza