Mengenal Bipolar Disorder II

Mengenal Bipolar Disorder II
Foto Ilustrasi Diperagakan: Septi D’Ajeng. (Dite Surendra/Jawa Pos)

jpnn.com - Tepat pada hari ulang tahun yang ke-25 pada Minggu (10/8), Marshanda membuat pengakuan. Dalam acara Just Alvin, ibu satu anak itu menyebut dirinya didiagnosis menderita bipolar disorder II. Namun, Caca, begitu biasa dia disapa, menyangkal. Terlepas dari polemik tersebut, sebetulnya apakah bipolar disorder?

* * *

MENURUT psikiater yang bertugas di RSUD dr Soetomo dan pengajar di FK Unair dr Nalini M. Agung SpKJ(K), bipolar disorder II tergolong dalam gangguan jiwa berat. Penderita akan mengalami siklus mood yang sangat ekstrem. Dia kehilangan pemahaman (insight) tentang gangguan yang dideritanya serta kaitan relasi terhadap dirinya sendiri maupun dengan orang lain. Sebutan bipolar disorder merujuk pada mereka yang mengalami episode perubahan mood secara ekstrem. ”Kalau ekstrem naik dia menjadi mania, kalau ekstrem turun menjadi depresi,” kata Nalini.

Gangguan bipolar disorder II berarti siklus mood-nya berubah-ubah dalam beberapa siklus atau episode. Satu ketika menjadi hypomania atau mania, di waktu yang lain menjadi depresi. ”Siklus ini datangnya tidak ada yang memperkirakan. Bisa dalam hitungan tahun, bulan, minggu, atau jam,” ujarnya.

Dalam siklus mood itu juga bisa terdapat episode normal. Di situlah seorang penderita bisa menjalani kehidupan dengan baik dalam arti bisa menyadari apa yang dilakukannya. Menjaga agar penderita tetap normal atau terkontrol, sedikitnya tiga hal wajib dilakukan secara holistik.

Yaitu, rutin minum obat yang telah diresepkan psikiater, lalu menjalani psikoterapi. Kemudian, terapi secara sosial-budaya dan lingkungan dalam hal ini keluarga, pasangan, atau teman-teman harus mendukung pasien untuk menjalani hidup sehat dan normal. ”Lingkungan yang tidak mampu menerima pasien sehingga sering menghujani dengan kritik atau sebaliknya karena saking khawatirnya menjadi overprotektif malah memperburuk kondisi pasien,” jelas Nalini.

Ciri-ciri pasien bipolar disorder II yang berada dalam fase hypomaniamenuju mania itu adalah merasakan gembira berlebihan, penuh semangat, banyak ide dan impian, suka ngomong, tidak bisa tenang, dan susah tidur. Selain itu, pasien merasa diri hebat, paling menarik, mengubah penampilan secara drastis, mendominasi, serta terjadi peningkatan nafsu seksual.

”Di fase ini pasien juga merasakan ada perubahan yang sangat cepat antara gembira dan sedih. Dia juga menjadi gampang marah dan penuh permusuhan,” tambah psikiater yang mendalami subspesialisasi women’s mental health dan menempuh pendidikan spesialisasi di FK Unair Surabaya itu.

Tepat pada hari ulang tahun yang ke-25 pada Minggu (10/8), Marshanda membuat pengakuan. Dalam acara Just Alvin, ibu satu anak itu menyebut dirinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News