Mengenal Khoirul Anwar, Tukang Ngarit Penemu Teknologi 4G

Ingin seperti Einstein, Terinspirasi Kartun Dragon Ball Z

Mengenal Khoirul Anwar, Tukang Ngarit Penemu Teknologi 4G
Mengenal Khoirul Anwar, Tukang Ngarit Penemu Teknologi 4G

Akhirnya, dengan tekad bulat, Anwar kecil memberanikan diri menemui emak dan memohon untuk disekolahkan setinggi-tingginya. Keinginan kuat Anwar meluluhkan hati sang bunda. ”Beliau bilang, ’Nak, kamu tidak usah ke sawah lagi. Kamu saya sekolahkan setinggi-tingginya sampai tidak ada lagi sekolah yang tinggi di dunia ini,’” ucapnya dengan nada tertahan.

Anwar lalu bersekolah di SMPN 1 Kunjang, kemudian berhasil menembus SMAN 2 Kediri, yang merupakan sekolah favorit. Menjadi salah satu di antara segelintir anak desa yang bersekolah di kota membuat Anwar minder. Namun, rasa minder itu mampu dikalahkan ketekunannya menuntut ilmu. Hasilnya, dia menjadi juara kelas pada tahun pertama.

Saat duduk di kelas II SMA, Anwar yang indekos di Kediri mencoba mengirit pengeluaran agar tidak membebani sang bunda. Caranya, dia tidak sarapan sebelum berangkat sekolah. Ternyata, peringkat dia merosot ke urutan keenam. ”Karena tidak sarapan, setiap jam sembilan pagi kepala saya pusing,” kenangnya.

Ibu salah seorang temannya lalu menawari Anwar untuk ngenger (menumpang tinggal) di rumahnya secara gratis. Sarapan pun terjamin dan hal itu membuat peringkat Anwar kembali ke urutan teratas, bahkan terbaik di sekolah. ”Saya berpesan ke murid-murid di seluruh Indonesia agartidak mengabaikan makan pagi. Saya sudah buktikan sendiri,” tuturnya.

Anwar lalu melanjutkan studi ke Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia lulus sebagai salah seorang wisudawan terbaik ITB pada 2000. Anwar lalu berupaya mendapatkan beasiswa magister yang ditawarkan Panasonic Jepang. Dia lulus seleksi dan memilih universitas di Tokyo sebagai tujuan.

Rupanya, kali ini Anwar menemui ganjalan. Dia tidak lolos seleksi yang diadakan sebuah universitas di Tokyo plus tidak lulus ujian kemampuan bahasa Jepang. Anwar sangat sedih dan malu saat tahu tidak lolos. Agar tidak dipulangkan, akhirnya dia beralih ke universitas lain, yakni NAIST, yang juga di Jepang. Dia berhasil lolos masuk NAIST dan menyelesaikan studi magisternya selama 1,5 tahun. Dia kemudian melanjutkan studi doktoral dan meneliti transmitter tersebut.

Saat ini Anwar menjadi asisten profesor di Japan Advance Institute of Science and Technology. Selain mematenkan 4G, Anwar mengembangkan teknologi itu dengan mengefisienkan power. Karena berisiko terjadi interferensi (interaksi antargelombang) yang bisa merusak.

Anwar terinspirasi tayangan kartun Dragon Ball Z ketika tokoh Son Goku mengambil energi dari alam yang disatukan menjadi bola api. Bola api tersebut bernama Genkidama. Cara itu lalu dia coba di teknologi 4G dengan menarik energi sekitar untuk menunda interferensi yang berada di tengah.

Usianya baru 36 tahun. Meski begitu, Khoirul Anwar berhasil mewujudkan mimpi membuat teori baru seperti Albert Einstein dan Michael Faraday. Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News