Mengenal Waran Terstruktur, Produk BEI yang dapat Sambutan Baik dari Investor

jpnn.com, JAKARTA - Produk investasi Structured Warrant atau Waran Terstruktur milik Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini mendapat sambutan positif dari investor ritel.
Founder Investorsaham.id Thomas William Simardjo mengatakan pihaknya menambah opsi strategi yang dapat digunakan investor di tengah dinamika market.
“Tentu saya menyambut positif adanya Waran Terstruktur karena memiliki sejumlah kelebihan yang membuat investor bisa lebih fleksibel," ujar Thomas, Rabu (13/7).
Menurut Thomas, Waran Terstruktur ialah market sedang bearish, investor dapat mengamankan floating loss agar tidak membesar dengan teknik hedging.
“Ketika market bullish, saya bisa membeli call warrant sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan saat harga saham naik dan pada saat exercise akan otomatis mendapatkan keuntungan, karena harga sahamnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tebus (exercise price) saya,” ungkapnya.
Thomas menjelaskan ada beberapa kondisi yang membuat dirinya sebagai investor ritel tertarik menggunakan produk Waran Terstruktur, salah satunya ketika suatu saham sedang mendapatkan sentimen yang baik.
“Ketika saya mengetahui suatu saham mendapatkan sentimen sangat baik dan saya yakin harga saham itu diapresiasi, maka saya bisa buy call warrant sehingga jika benar saham itu naik tinggi," katanya.
Kendati demikian, jika ternyata turun dalam maka Thomas hanya kehilangan uang sejumlah total call warrant (premi).
Produk investasi Structured Warrant atau Waran Terstruktur milik Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat sambutan positif dari investor
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD