Mengenang Detik-detik Pesawat Merpati Terhempas, Braaak!

Mengenang Detik-detik Pesawat Merpati Terhempas, Braaak!
Korban kecelakaan pesawat Merpati tahun 1991 foto di lokasi kecelakaan, di pegunungan Tihengo, Gorontalo, sambil menunggu proses evakuasi. Foto: dok.pribadi/repro Gorontalo Post

Tak lama berselang, Pilot melakukan kontak dengan menara bandara dan meminta izin untuk menurunkan ketinggian dari 8000 kaki. Kontak dengan menara itu, menjadi kotak terakhir antara pesawat dan mendara bandara.

Lama ditunggu, pihak menara tak mendapat kabar dari pilot. Hingga waktu 90 menit atau sudah lebih 1 jam dari jadwal mendarat, kontak pesawat dengan menara tak lagi ada.

Saat itu juga Casa 212 PK-NYC dengan nomor penerbangan MZ-7970 dinyatakan dalam keadaan bahaya (detresfa) dan hilang. "Tiba-tiba pesawat terhempas, masuk kabut yang sangat tebal,"ujar Erwin.

Pesawat mulai tidak stabil, sering terjadi goncangan-goncangan. Pilot, kata dia memerintahkan seluruh penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman. Brruukkkk....! Goncangan hebat terjadi.

Bahkan saking kencangnya goncangan, satu penumpang sabuk pengamanya putus. "Kami tidak tahu apa yang terjadi,"ujar dia.

Pesawat tidak lagi bergerak. Mesin pesawat tiba-tiba mati. Dari balik jendela, hanya kabut yang terlihat. Seluruh penumpang terdiam.

Pilot lalu memberitahukan jika mereka baru saja mengalami kecelakaan. Seketika seisi pesawat panik.

"Ternyata kita sudah ada di atas pohon. Di tengah hutan. Pesawatnya menabrak pohon,"kenang Erwin.

Para penumpang dan crew pesawat Merpati itu selama hampir sepekan di tengah hutan, mereka tidak makan sama sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News