Mengenang Rachmawati Soekarnoputri

Oleh Prof. Tjipta Lesmana*

Mengenang Rachmawati Soekarnoputri
Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) Rachmawati Soekarnoputri. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

Rachmawati mengutip pernyataan Bung Karno tentang hubungan Pancasila dan UUD 1945 yang asli sebagai loro-loroning atunggal. "Artinya, Pancasila dan UUD 45 ini tidak bisa dipisah-pisahkan," katanya penuh semangat.

Pak Try Soetrisno, mantan Wakil Presiden RI pun amat setuju dengan ide Bu Rachma, bahkan sudah memperjuangkan kembalinya UUD 1945 ke naskah yang asli. Namun upaya itu tidak berhasil.

Dalam berbagai kesempatan “diskusi kecil” dengan saya, Pak Try mengaku sudah dua kali menyampaikan aspirasi tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pak Try dalam kedudukannya sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) juga sudah menyampaikan itu kepada Presiden Jokowi.

Rupanya, makin lama upaya mengembalikan UUD 1945 ke naskah asli makin sulit, karena kelompok yang menentang kian banyak dan bersikap keras pula. Maka, jadilah bangsa dan negara kita seperti sekarang, dengan wajah kapitalistis, keadilan yang bopeng, dan demokrasi yang sebetulnya bukan demokrasi karena yang ada kongkalikong antara eksekutif dengan legislatif.

Sejumlah tokoh sudah berupaya keras untuk melaksanakan Pancasila dan mengembalikan UUD 1945 ke naskah asli, toh juga tidak berhasil!
Yang jelas, Ibu Rachmawati Soekarnoputri telah menunjukkan jati dirinya yang konsisten terus-menerus berjuang untuk tegaknya Pancasila dan UUD 1945 asli. Rest in peace, Ibu. Amin.(***)

*Penulis adalah mantan dosen Universitas Bung Karno

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Bu Rachma amat sangat sedih, bahkan sempat meneteskan air mata ketika menyinggung Pancasila yang tidak dilaksanakan secara konsisten oleh Orde Baru ataupun masa reformasi.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News