Menguatkan Masyarakat Adat Turilenrang Lewat Pelestarian Tanaman Obat Warisan Leluhur

jpnn.com, GOWA - Masyarakat adat merupakan pemilik dan penggerak kebudayaan lokal pada lingkungan masing-masing yang mendukung kemajuan kebudayaan.
Kemajuan kebudayaan akan berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan karena memengaruhi kepribadian, ketahanan, kerukunan, dan kesejahteraan bangsa.
Oleh karena itu, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (Direktorat KMA), Direktorat Jenderal Kebudayaan, di Kemendikbudristek berupaya konsisten mendorong peran masyarakat adat dalam pemajuan kebudayaan.
Dalam rangka itu, Direktorat KMA menempatkan kader perempuan sebagai tulang punggung dalam komunitas masyarakat adat.
Senada dengan tema global perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia untuk tahun 2022, Direktorat KMA sepakat bahwa perempuan memiliki peran penting dalam pelestarian dan transmisi pengetahuan tradisional leluhur.
Kaum perempuan memiliki peran kolektif dan komunitas yang integral sebagai penjaga sumber daya alam dan penjaga pengetahuan ilmiah.
Oleh sebab itu dukungan pemerintah terutama diarahkan pada peningkatan kapasitas perempuan adat, penguatan lembaga dan mendorong terciptanya ruang-ruang pertemuan multipihak untuk kehidupan bangsa yang berkelanjutan.
Salah satunya adalah sinergi kegiatan bersama Direktorat KMA dan Pengurus Harian Komunitas (PHKom) Perempuan Aman Turilenrang di Balasukka, Kabupaten Gowa.
Masyarakat Adat di Gowa masih menjaga kelestarian tanaman-tanaman herbal untuk pengobatan penyakit.
- Daerah Kewanitaan Gatal, Atasi dengan Menggunakan 4 Herbal Ini
- Berapa Lama Herbal Bisa Menyembuhkan Asam Urat? Ini 6 Hal yang Perlu Anda Ketahui
- Jaga Keseimbangan Hormon Progesterone dengan Mengonsumsi 5 Herbal Ini
- 5 Herbal Terbaik untuk Mengencangkan Rahim Setelah Persalinan Secara Alami
- 5 Hal Menarik Penggunaan Jamu Tradisional untuk Pemulihan Pasca Melahirkan
- Inilah 5 Resep Jamu Pelancar ASI Alami, Solusi Sehat untuk Ibu Menyusui