Mengulas Pergeseran Peran CFO Akibat Pandemi Corona

Mengulas Pergeseran Peran CFO Akibat Pandemi Corona
Grant Thornton. Foto: Grant Thornton

Dalam survei tersebut, Grant Thornton juga berbagi 4 cara agar CFO dapat mempertimbangkan opsi yang bisa digunakan semasa pandemic untuk menegaskan peranan mereka di masa mendatang.

Pertama, pendelegasian. Delegasi dapat dimulai sesederhana dari tugas akuntasi tertentu atau dari perubahan struktural secara permanen.

Misalnya, fungsi akuntansi dan pelaporan dimasukkan ke dalam peran controller, sedangkan posisi baru seperti risk management officer dapat mengambil peran CFO sebagai yang menggawangi keuangan perusahaan.

Kedua, otomatisasi. CFO yang menggunakan software dengan hasil forecasting lebih cepat telah merasakan langsung bagaimana teknologi mampu membuat kontribusi mereka menjadi lebih signifikan.

Ketiga, pelatihan. Untuk sepenuhnya mengembangkan potensi tim, CFO dapat memberikan program pelatihan untuk berbagai peran maupun kompetensi yang bersifat prioritas.

Keempat, outsourcing. Jajaki kemungkinan melakukan alih daya fungsi tertentu yang sifatnya berulang dan sangat transaksional.

Ini tidak hanya dapat membantu CFO agar tidak lagi disibukkan dengan berbagai tugas dengan prioritas rendah, tetapi juga dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan menghilangkan tugas berulang untuk staf keuangan.

Legal Partner Grant Thornton Indonesia Kurniawan Tjoetiar mengatakan, dengan penggabungan efektif antara teknologi, alih daya dan inovasi, serta memanfaatkan rangkaian kompetensi secara luas dan lengkap dalam perusahaan, setiap CFO dapat menyesuaikan strategi yang memungkinkan mereka untuk fokus pada business-critical are.

Survei terbaru dari Grant Thornton menunjukkan terjadinya perubahan signifikan di antara para chief financial officer (CFO), baik secara pribadi maupun peran divisi keuangan yang mereka pimpin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News