Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat

Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat
Ilustrasi - Pilkada 2024. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BEKASI - Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mengajak generasi milenial atau Gen Z agar lebih cerdas dalam memilih calon kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak nanti.

Istilah politisi kutu loncat menjadi tren dalam ajang kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kota Bekasi.

Hal itu menyusul beredarnya gambar bakal calon Wali Kota Tri Adiyanto memakai tiga seragam partai, yakni Golkar, PAN, dan PDI Perjuangan.

Ketua Umum PMPRI Rohimat menilai, dari strategi politik yang pragmatis dan oportunis, perpindahan seorang kader partai ke partai lain adalah hal lumrah dan diperbolehkan.

"Hanya saja jika dilihat dari sisi etika politik sangatlah tidak elok," kata Rohimat, dalam keterangannya, Sabtu (11/5).

Menurut dia, dampak bagi partai yang diisi oleh seorang kutu loncat adalah rusaknya sistem kaderisasi partai. Selain itu, akan melahirkan kecemburuan politik terhadap kader yang telah lama membesarkan partai.

Dia menilai kader partai kutu loncat biasanya miskin ideologi. Tak bisa dipungkiri bahwa ideologi adalah landasan berpikir, bertindak, memandang dan memutuskan dari seorang pribadi.

"Bila seseorang tidak memiliki ideologi, akan sangat mudah baginya untuk digoyang atau tidak konsisten akan kebijakannya," tutur Rohimat.

Menjelang Pilkada Bekasi mendatang, masyarakat diminta mewaspadai kemunculan politisi kutu loncat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News