Menkeu Keluhkan Free Trade
Sabtu, 08 September 2012 – 13:09 WIB

Menkeu Keluhkan Free Trade
JAKARTA - Ancaman membengkaknya defisit neraca perdagangan menjadi perhatian serius pemerintah."Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, perdagangan internasional yang menjadi salah satu motor pertumbuhan ekonomi menghadapi tantangan berat dengan makin banyaknya perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA). "Harus diakui, FTA menjadi ancaman serius bagi ekonomi kita," ujarnya kemarin (7/9)." Sayangnya, beberapa proyek dalam MP3EI tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya, pengembangan kawasan berikat di beberapa wilayah. "Beberapa proyek tidak jalan karena pasokan listrik yang kurang, pembebasan lahan sulit, dan beberapa sebab lain," ucapnya."
Agus Marto menyatakan, selain membuka potensi untuk menggenjot ekspor, FTA juga membawa konsekuensi bagi Indonesia menjadi pasar empuk bagi negara-negara lain. "Kuncinya adalah daya saing industri kita," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah sebenarnya sudah berupaya merespons melalui mega proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan mengembangkan enam koridor ekonomi, yakni koridor ekonomi Jawa, koridor ekonomi Sumatera, koridor ekonomi Sulawesi, koridor ekonomi Kalimantan, koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara, dan koridor ekonomi Papua-Kepulauan Maluku."
Baca Juga:
JAKARTA - Ancaman membengkaknya defisit neraca perdagangan menjadi perhatian serius pemerintah."Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan,
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Buka Peluang Ekspor Bagi Pelaku UMKM di 3 Daerah Lewat Kegiatan Ini
- Pegadaian Catat Penjualan Emas Pada April Sebanyak 150 Kg
- Brand Footprint 2025 Telusuri Jejak Pilihan Konsumen
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton