Menkeu Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8,2 Persen, PAN: Tidak Realistis
Di lain sisi sektor pariwisata terjun bebas dan sektor ritel berdarah-darah dengan banyaknya gerai yang tutup mulai dari Matahari Depstore, Golden Trully, Gramedia dan baru-baru ini Hero Group juga mengumumkan akan menutup gerai Giant di seluruh Indonesia.
Belum lagi sektor industri lainnya yang terpaksa merumahkan karyawan. Implikasinya tentu membuat angka penganguran yang kian meningkat. Tetapi Menkeu malah mengatakan angka pengangguran pada Februari 2021 turun 1,02 juta orang.
“Perusahaan pelat Merah sekelas Garuda Indonesia pun tengah ketar-ketir yang terpaksa meminta karyawan untuk pensiun dini secara sukarela karena kondisi keuangan perusahaan,” ujar anggota Baleg DPR RI ini.
Untuk itu, Menkeu mesti mencermati kembali angka asumsi pertumbuhan ekonomi secara realistis. Angka yang di proyeksikan bisa mencapai 8,2% ini terlalu berat untuk di capai.
“Mematok proyeksi ekonomi yang tinggi tentu akan berimplikasi terhadap tingginya target penerimaan negara,” ujar Guspardi.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Guspardi Gaus menilai target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Menke Sri Mulyani di angka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II terlalu optimistis dan cenderung kurang realistis.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Aset Bank bjb Tembus Rp 202,5 Triliun di Tengah Tantangan Perekonomian Indonesia
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Pelayanan Bea Cukai Sedang Disorot, Sri Mulyani Bereaksi Begini
- Orang Kuat
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani, tetapi Tetap Waspada
- Menkeu Sri Mulyani: Bea Masuk Turun 3,8 Persen