Menko Airlangga Menghadiri Pertemuan Negara GCRG Mewakili Presiden Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Pertemuan Tingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan yang ketiga dari Champion Group of the GCRG (Global Crisis Response Group) on Food, Energy, and Finance, yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (21/7).
Menko Airlangga menghadiri pertemuan tersebut mewakili Presiden Joko Widodo.
Pertemuan dipimpin Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan dihadiri Champions GCRG dari beberapa negara.
Di antaranya, Presiden Persatuan Komoro dan Ketua Uni Afrika (African Union), Presiden Senegal, Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, dan Sekretaris Jenderal United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Sedangkan Perdana Menteri Denmark, Perdana Menteri India, Perdana Menteri Jepang, dan Kanselir Jerman diwakili masing-masing oleh Menteri yang ditugaskan.
Pertemuan Champions Group GCRG membahas konsensus global dalam mencegah, memitigasi dan merespons dampak global dari krisis yang saling berhubungan, terkait dengan keuangan, pangan dan pupuk, serta energi, terutama di negara-negara yang rentan terdampak.
Mengawali pertemuan Sekjen PBB Guterres menyampaikan kondisi separuh dunia saat ini yang tenggelam dalam bencana pembangunan, dipicu krisis utang.
"Sekitar 3,3 miliar orang atau hampir separuh manusia di dunia, tinggal di negara-negara yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembayaran bunga utang daripada untuk pendidikan atau kesehatan," ucapnya.
Menko Airlangga Hartarto menghadiri pertemuan negara GCRG mewakili Presiden Jokowi.
- Menko Airlangga dan Sekjen OECD Bahas Akselerasi Keanggotaan Indonesia
- Menko Airlangga Mewakili Presiden Jokowi Terima Penyerahan Peta Jalan Aksesi dari OECD
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas
- Menko Airlangga: Sampai Juni Harga BBM Tak Naik
- Menko Airlangga Optimistis Pendapatan Per Kapita Bisa Tembus USD 30.300