Menkopolhukam Pastikan Eksekusi Mati Tetap Jalan

jpnn.com - JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan para narapidana kasus narkoba yang divonis hukuman mati tidak akan lolos begitu saja dari hukuman tersebut.
Pasalnya, selama ini para narapidana tersebut berlindung pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan pengajuan peninjauan kembali (PK) berulangkali.
"Eksekusi mati pasti tetap dijalankan. Pasti itu. Sekarang makanya kita melihat teknisnya dulu, jangan sampai kebijakan Presiden yang meminta eksekusi itu nanti jadi bumerang. Jangan sampai terbuka ruang untuk orang lain menyerang kebijakan presiden. Makanya kita harus amankan kebijakan presiden," ujar Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/1).
Untuk itu, kata Tedjo, hari ini, ia bersama Menkumham Yasonna Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo dan sejumlah pakar hukum rapat untuk membahas solusi terbaik para narapidana kasus narkoba itu dapat dieksekusi mati.
Tedjo berharap dalam pertemuan itu akan ada solusi segera dilaksanakannya eksekusi mati terhadap para bandar narkoba tersebut.
"Kita bicara, bagaimana menyikapi masalah aturan PK yang diajukan berulang-ulang. Harus ada pembatasan, supaya ada kepastian hukum. Kalau tidak ada kepastian hukum, kapan eksekusinya," tegas Tedjo.
Tedjo menyatakan jika sudah ada keputusan dan solusi, pihaknya akan menyampaikan pada presiden sehingga dapat menentukan waktu eksekusi tersebut. (flo/jpnn)
JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno menyatakan para narapidana kasus narkoba yang divonis hukuman mati tidak akan lolos begitu saja dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mensos Sebut 5 Ribu Siswa Lulus Administrasi untuk Masuk Sekolah Rakyat
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Pertamina Rayakan Puncak Hari Buruh Internasional 2025, Menaker Yassierli Beri Apresiasi
- Bupati Sumedang Berharap Buruh Sejahtera dan Turut Menggerakkan Ekonomi di Indonesia
- Tampilan Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Terbaru, Yang Belum Silakan Cetak Lagi
- Sidang Gugatan Pedagang Ayam vs BRI Ditunda Lagi, Haris Azhar Kritik Ketidaksiapan Bank