Menpar Arief Lanjutkan Roadshow Air Connectivity ke AP I Ngurah Rai Bali

Menpar Arief Lanjutkan Roadshow Air Connectivity ke AP I Ngurah Rai Bali
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Air connectivity masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Tanah Air.

Pada Senin, 8 Mei 2017 pagi hingga siang, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan rombongan, berkunjung ke Angkasa Pura I Ngurah Rai Bali. Dia didampingi Stafsus Menpar Bidang Connectivity Judi Rifajantoro dan Tenaga Ahli Robert Waloni.

“Memenuhi kekurangan seats capacity, yang melalui bandara-bandara di bawah AP I, saat ini kita masih kurang 2 juta seats lagi untuk menuju 15 juta wisman tahun 2017 ini," kata Menpar Arief Yahya saat menjawab pertanyaan mengenai target.

Tiga prioritas utama Kemenpar tahun 2017 ini, menurut Menteri Arief Yahya, adalah go digital, homestay desa wisata dan konektivitas udara. Roadshow ini untuk menjawab pertanyaan soal air connectivity. Mengapa Aksesibilitas Udara dijadikan Program Prioritas Kemenpar?

Berikut wawancara dengan Menpar Arief Yahya (AY) yang didampingi Judi Rifajantoro dan Robert Waloni: Mengapa air connectivity itu dijadikan critical success? Yang begitu problem ini disentuh, maka akan lebih banyak wisman masuk.

Tanya: Mengapa airlines, airnav, dan airport menjadi penting?

Menpar AY : Pertama, hampir 80% wisman masuk ke Indonesia melalui transportasi udara. Sisanya melalui laut ke Kepri, dan cross-border land. Sehingga Aksesibilitas Udara menjadi Key Success Factor (KSF) bagi pencapaian target kunjungan wisman.

Kedua, Akses Udara ini 80% dari proyeksi 15 juta kunjungan tahun ini, sehingga kita masih kekurangan sekitar 2 juta seats capacity dari negara yang merupakan pasar utama wisman, seperti China, Singapore, Malaysia, India, Eropa, Australia, Jepang, Korea, dll.

Air connectivity masih menjadi problem mendasar untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Tanah Air.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News