Menpar Arief Yahya Serukan Revolusi Digital

Menpar Arief Yahya Serukan Revolusi Digital
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya benar-benar membuat audience di Indonesia Tourism Outlook 2018 tertegun. Pengamat perekonomian Faisal Basri, Senior Vice President World Travel and Tourism Council (WTTC) Helen Marano dan Head of Destination Marketing APAC, TripAdvisor Sarah Mathew semuanya dibuat terpana oleh paparan Menpar Arief.

Gawean Forum Pariwisata (Forwapar) di Grand ballroom DoubleTree by Hilton Jakarta, Rabu (1/11), itu pun langsung senyap.

Menggunakan batik lengan panjang cokelat, Menpar Arief mengatakan, di era saat ini tengah terjadi tiga revolusi. Telekomunikasi, transportasi, dan tourism. Semuanya mengalami revolusi termasuk pariwisata. Revolusinya beralih ke digital, saat ini bukan yang besar mengalahkan yang kecil tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat.

"Kenapa harus Go Digital? Karena sekarang sedang berlangsung revolusi. Semua orang mengalami, tidak hanya orang tua saja," kata Arief.

Menpar Arief mengatakan, percepatan environmental sustainability, ranking Indonesia masih buruk. Menpar berharap untuk mendapatkan masukan benchmarking dari negara lain melalui WTTC dalam mengatasi masalah-masalah environmental sustainability.

"Sustainable tourism jadi hal semakin diperhatikan oleh banyak orang di dunia dan harus dilakukan fokus di sana. Caranya yang tepat dilakukan di Indonesia adalah deregulasi," ujarnya.

Hasilnya? Pertumbuhan pariwisata di Indonesia di 2017 langsung meningkat hingga 25,68 persen. Lantas kenapa bisa tumbuh? “Karena kita pakai digital. Kita pakai yang terhebat yang ada di dunia. Bisa dipastikan tahun ini pariwisata akan menjadi nomor satu," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Helen Marano dari WTTC mengatakan, salah satu hal penting yang harus ada untuk mengembangkan pariwista adalah dukungan berbagai pihak. Termasuk pemerintah.

Ddi era saat ini sedang terjadi tiga revolusi yakni telekomunikasi, transportasi, dan tourism.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News