Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi

Santunan Roket Nyasar Cuma Rp4 Juta

Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi
Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi
JAKARTA- Wakil Ketua komisi VII, Effendy Simbolon menilai bahwa kompensasi dari PT Pindad kepada korban roket nyasar di Desa Pandanwangi kecamatan Tempeh, Lumajang, Januari lalu sangat tidak manusiawi. Betapa tidak, korban harus diamputasi kakinya akibat ledakan roket ujicoba tersebut namun hanya menerima santunan sebesar Rp4 juta.

"Coba tolong dipelajari lagi, apakah manusiawi memberikan kompensasi hanya Rp4 juta. Sementara korbannya harus kehilangan kaki seumur hidupnya. Saya nilai Menristek dan Pindad sangat tidak manusiasi memberikan kompensasi hanya sebesar itu. Ini soal masa depan korban dan keluarnya," ujar Effendy dengan nada tinggi ke arah Direktur PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono.

Effendy menegaskan, jangan karena korbannya hanya petani biasa, PT Pindad selaku produsen rudal dan Kementrian Riset dan Tekhnologi selaku penyelanggara ujicoba, bisa berlaku tidak adil dan membodohi korban.          

"Kalau saja korban mengerti hukum dan menuntut perusahaan Anda bertanggungjawab, Anda bisa bangkrut. Jangan salah dan jangan sepelekan itu. Jadi tolong diperhatikan lagi masalah kompensasi ganti rugi. Jangan berikan kompensasi seperti kompensasi potong ayam saja," kata Effendy dalam rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan PT Pindad, Senin (8/2)

JAKARTA- Wakil Ketua komisi VII, Effendy Simbolon menilai bahwa kompensasi dari PT Pindad kepada korban roket nyasar di Desa Pandanwangi kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News