Menristek: Pasien Covid-19 yang Diterapi Stem Cell Terbukti Lebih Bertahan
Untuk menggantikan sel yang mati, stem cell akan membelah diri menghasilkan sel baru guna meneruskan tugas sel yang sudah mati.
Berdasarkan hasil pengujian, pasien Covid-19 dengan kategori infeksi berat dan kritis yang mendapatkan terapi Mesenchymal Stem Cell (MSC) tersebut 2,5 kali bertahan dibanding pasien yang tidak diterapi MSC.
Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN telah mengalokasikan dana dan memfasilitasi penelitian stem cell untuk terapi Covid-19 di beberapa perguruan tinggi dan rumah sakit.
Bambang menjelaskan, untuk menunjang inovasi tersebut Kemenristek/BRIN terus mendorong kolaborasi dalam kegiatan penelitian.
Pendekatan triple helix menjadi sangat penting saat ini dalam penangan pandemi Covid-19.
Semua pihak harus mengesampingkan ego sektoral, penanganan pandemi Covid-19 ini membutuhkan keahlian dan senergi lintas bidang ilmu.
"Ilmu pengetahuan akan menjadi lengkap jika berbagai bidang ilmu bisa berkolaborasi dan berinteraksi untuk menghasilkan solusi. Itulah esensi dari ilmu pengetahuan,” tandas Menteri Bambang. (esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Menristek Bambang menyebutkan terapi stem cell terbukti mampu membuat pasien Covid-19 bisa lebih bertahan 2,5 kali.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- RS Siloam Gandeng NUS Singapura dan MRIN Lakukan Penelitian Kardiovaskular di Indonesia
- Peneliti Unair Temukan Terapi untuk Perbaiki Syaraf Pada Penderita Stroke
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- Prof Deby Vinski Harumkan Nama Indonesia Lewat Kongres Kesehatan Internasional di Brasil
- Stem Cell Jadi Terobosan Baru Penanganan Penyakit Degeneratif di Indonesia
- Pandemi Resmi Jadi Endemi, Pasien Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan