Menristek: Pasien Covid-19 yang Diterapi Stem Cell Terbukti Lebih Bertahan

Menristek: Pasien Covid-19 yang Diterapi Stem Cell Terbukti Lebih Bertahan
Jumlah kasus positif COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Untuk menggantikan sel yang mati, stem cell akan membelah diri menghasilkan sel baru guna meneruskan tugas sel yang sudah mati.

Berdasarkan hasil pengujian, pasien Covid-19 dengan kategori infeksi berat dan kritis yang mendapatkan terapi Mesenchymal Stem Cell (MSC) tersebut 2,5 kali bertahan dibanding pasien yang tidak diterapi MSC. 

Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN telah mengalokasikan dana dan memfasilitasi penelitian stem cell untuk terapi Covid-19 di beberapa perguruan tinggi dan rumah sakit.

Bambang menjelaskan, untuk menunjang inovasi tersebut Kemenristek/BRIN terus mendorong kolaborasi dalam kegiatan penelitian.

Pendekatan triple helix menjadi sangat penting saat ini dalam penangan pandemi Covid-19.

Semua pihak harus mengesampingkan ego sektoral, penanganan pandemi Covid-19 ini membutuhkan keahlian dan senergi lintas bidang ilmu. 

"Ilmu pengetahuan akan menjadi lengkap jika berbagai bidang ilmu bisa berkolaborasi dan berinteraksi untuk menghasilkan solusi. Itulah esensi dari ilmu pengetahuan,” tandas Menteri Bambang. (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Menristek Bambang menyebutkan terapi stem cell terbukti mampu membuat pasien Covid-19 bisa lebih bertahan 2,5 kali.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News