Mensos Beri Bantuan kepada Korban Longsor di Ponorogo

Mensos Beri Bantuan kepada Korban Longsor di Ponorogo
Khofifah Indar Parawansa. Foto: dok/JPNN.com

”Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran,” tuturnya.

Khofifah meminta Pemkab Ponorogo mempertimbangkan opsi relokasi kepada seluruh korban dan pemukiman di sekitar lokasi tanah longsor. Mengingat daerah tersebut menyandang status rawan bencana. Untuk mencegah longsor kembali, lanjut Khofifah, perlu dilakukan reboisasi terhadap sejumlah lahan kritis.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu upaya terstruktur, sistematis, dan massif dalam menangani persoalan ini. Masyarakat pun perlu ditingkatkan perilaku sadar bencana.

Dikatakan Khofifah, pengetahuan bencana pada masyarakat relatif meningkat namun belum menjadi sikap dan perilaku serta budaya masyarakat. ”Perlu upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak sehingga kejadian seperti ini tidak terulang,” tandasnya.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yg terdampak Kemensos mendorong Pemkab segera menerbitkan SK tanggap darurat.

Dengan demikian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton bisa segera dicairkan dan jika dibutuhkan akan ditambahkan CBP dari alokasi propinsi dan Kementerian Sosial.

Kemensos, kata Harry, juga menyiapkan tenaga pendamping psikososial dan Tim Reaksi Cepat guna mengatasi trauma bagi korban tanah longsor, terutama keluarga korban yang masih dinyatakan hilang. (nas)


Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan sosial senilai Rp 1,34 miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News