Mentan: Kampus Motor Penggerak Revolusi Pertanian Modern

Mentan: Kampus Motor Penggerak Revolusi Pertanian Modern
Mentan Amran saat memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (13/12). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tiada henti memberikan motivasi kepada civitas akademi pertanian sebagai generasi muda yang harus melahirkan inovasi dan teknologi pertanian modern. Kali ini, Menteri Amran memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (13/12).

Hadir Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Prof. Baharuddin, Mantan Kepala Badan Litbang Pertanian Prof. Andi Muhammad Syakir, para dosen dan ratusan mahasiswa.

Pada kuliah umum ini, Menteri Amran menegaskan motor penggerak revolusi pembangunan pertanian modern yang bisa menyediakan pangan secara berdaulat dan bahkan pangan untuk dunia adalah kampus. Sebab pendidikan dan teknologi saling bertautan.

"Bukan politik yang mengubah peradaban tapi pengetahuan dan teknologi. Kampus menjadi motor penggerak yang melahirkan inovasi teknologi dan generasi muda pertanian milenial," demikian tegas Amran.

Untuk memotivasi mahasiswa, Amran mengemukakan kurun waktu 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK yakni 2014 hingga 2018, kinerja pembangunan pertanian Indonesia sangat membanggakan. Capaian gemilang yang ditempuh yakni inflasi pangan turun drastis dari 10,57 persen menjadi 1,26 persen.

"Capaian pemerintah di sektor pertanian di bawah kendali Menteri alumnus Fakultas Unhas ini terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Inflasi pangan awalnya 10,57 persen menjadi 1,26 persen. Kalau inflasi naik, kemiskinan naik dan kalau inflasi turun jauh, petani yang merugi. Ini posisi ideal, ukuran pertumbuhan ekonomian Indonesia," bebernya.

Capaian berikutnya, lanjut Amran, ekspor pangan naik 29,7 persen nilainya Rp 1.360 triliun dan investasi naik 110 persen nilainya Rp 94,2 triliun. Selain itu, kontribusi sektor pertanian meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional (PDB) naik 47,2 persen, nilainya Rp 1.375 triliun.

"Dulu waktu serah terima, ekspor pertanian Rp 400 triliun, ini angak kumulasi, jadi ada kenaikan kurang lebih Rp 100 triliun. Kemudian ada el nino terdahsyat sepanjang sejarah, tapi alhamdulillah kami bisa lewati," sebutnya,

Mentan Andi Amran tiada henti memotivasi civitas akademi pertanian sebagai generasi muda yang harus melahirkan inovasi dan teknologi pertanian modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News