Mentan Lepas Ekspor Hortikultura dan Perkebunan serta Bantuan Pertanian di Cianjur

Mentan Lepas Ekspor Hortikultura dan Perkebunan serta Bantuan Pertanian di Cianjur
Kunjungan Kerja Mentan Andi Amran ke Kabupaten Cianjur. Foto: Humas Kementan

"Kalau ini 500 juta batang 6 tahun artinya tiap tahun kurang lebih 85 hingga 90 juta batang, artinya kan 3 kali lipat," pinta Kasdi.

Menurut Kasdi, logistik benih yang dimaksud adalah jumlahnya masif, kemudian kualitasnya bagus dan hingga distribusinya menjadi efisien. Sebab, jika sekarang misalnya kopi, kakao harus beli dari Jember dibawa ke Papua tentu membutuhkan biaya yang tinggi.

"Nanti di setiap sentra-sentra itu kami bangun KBI (Kebun Bibit Indo), kami bangun entrance-entance baru itu, kemudian KBD yaitu Kebun Bibit Desa atau Kebun Bibit Dasar, kemudian link dengan penangkar-penangkar lokal.

Dengan demikian, tegas Kasdi, pembibitan dipusatkan pada daerah pengembangan yaitu daerah yang bisa perluasan, membentuk kawasan baru, peremajaan dan bisa dilakukan rehabilitasi. Artinya kawasan itu bagi penyedia benih sebagai pasar langsung, sebab distribusinya menjadi deket dan kalau harga bibitnya murah dipastikan laku.

“Untuk sektor hirilirnya prinsipnya adalah peningkatan daya saing dan nilai tambah sehingga kami ingin supaya pendapatan petani itu tdak hanya didapat dari hulu. Hilirnya itu banyak sekali dari turunan produk yang sangat ekonomis nilanya dan itu akan meningkatkan kesejahteraan petani lebih cepat," pungkasnya.(jpnn)


Mentan Andi Amran melepas ekspor bunga krisan 14 juta stek ke Jepang dan teh hitam 60 ton ke Taiwan, Malaysia, Uzbekistan, Turkmenistan dan Tazkistan.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News