Mentan Optimistis Ekspor Kelapa Kuasai Dunia

Mentan Optimistis Ekspor Kelapa Kuasai Dunia
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan for JPNN.com

“Ini menunjukkan potensi pasar ekspor komoditas kelapa sangat menjanjikan. Pengembangan kelapa adalah suatu keniscayaan memberikan keuntungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada di pedesaan atau pinggiran,” imbuhnya.

Suwandi menyebutkan sentra produksi kelapa cenderung menyebar ke beberapa provinsi Indonesia karena kelapa dapat tumbuh di seluruh wilayah Indonesia.

Namun sentra utama kelapa adalah provinsi Riau dengan pangsa 14,31 persen terhadap rata-rata produksi kelapa nasional 2013 hingga 2017, disusul kemudian provinsi Sulawesi Utara 9,3 persen, Jawa Timur 8,89 persen, Maluku Utara 7,97 persen, Sulawesi Tengah 6,02 persen, Jawa Tengah 5,99 persen, Jambi 3,66 persen, Maluku 3,29 persen, Lampung 3,24 persen dan Jawa Barat 3,00 persen. Sementara provinsi lainnya dengan pangsa kurang dari 3,00 persen.

Kawasan sentra produksi kelapa secara alamiah sudah terbentuk sejak dahulu dan petani di wilayah tersebut sudah familier dengan budidaya kelapa.

“Memperhatikan potensi sumberdaya pertanian Indonesia, peluang hilirisasi produk kelapa dan manfaat nilai tambah yang akan dinikmati 5,09 juta rumah tangga petani kelapa, maka sudah saatnya komoditas kelapa dikembangkan di wilayah-wilayah potensi sehingga menjadi unggulan di pasar global,” ujarnya.

Adapun beberapa upaya pemerintah untuk meningkatkan pengembangan kelapa. Di antaranya, membangunkan atau mengoptimalkan lahan-lahan terlantar, melakukan program intensifikasi, rehabilitasi kebun, dan peremajaan tanaman, dan intercroping dengan tanaman lain.

Di tahun 2017 ini, Mentan Amran menyediakan anggaran Rp 5,5 triliun untuk pengambangan komoditas hortikultura dan perkebunan, salah satunya kelapa.

Melalui anggaran ini, pemerintah akan memberikan secara gratis berupa bibit dan pupuk dan alat mesin pertanian, replanting pada kawasan, serta pendampingan kepada petani.

Berdasarkan data BPS, periode Januari hingga Agustus 2017 sumbangan devisa dari ekspor kelapa mencapai USD 899,47 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News