Mentan: Petani Dibekali PLEK, Sektor Pertanian Poso Meningkat

Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis, dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data.
"Sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada fondasi kesadaran, keterampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama," jelas dia.
Di Kabupaten Poso, dinas pertanian setempat melaksanakan PLEK pada 23-24 September 2021 di Kecamatan Lore Utara dan Lore Timur.
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Kabupaten Poso Alse Bertha Tudjuka mengatakan pemateri PLEK berasal dari BRI, JASINDO, dan Penyuluh Pertanian yang sudah pernah dilatih di BPP Batangkulu Makassar.
"Tujuan PLEK adalah untuk mengajarkan kepada peserta cara mengatur keuangan keluarga masing-masing," ujar Bertha melalui keterangan tertulisnya.
"Khusus dalam hubungannya sebagai petani, di mana pendapatan yg diperoleh bukan perbulan, melainkan permusim tanam. Sehingga mereka memerlukan trik-trik yang jitu untuk mengatur keuangan keluarga supaya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan jika memungkinkan ada juga yang ditabung," lanjut Bertha.
Dia menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh pasangan suami istri, dengan harapan supaya dalam mengatur keuangan keluarga dilakukan bersama-sama.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso Suratno menjelaskan selama kegiatan peserta juga menerima materi dari BRI tentang KUR dan JASINDO tentang AUTP untuk memperkenalkan serta mengajak para peserta.
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan kementerian yang dipimpinnya terus memasifkan program PLEK di daerah-daerah, salah satunya di Poso.
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare