Mentan: Stok Pangan Strategis Jelang Idul Fitri Aman dan Stabil

Mentan: Stok Pangan Strategis Jelang Idul Fitri Aman dan Stabil
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: ist for jpnn

“Artinya pemasukan beras di bulan Mei sebanyak 118,9 persen dibandingkan pasokan normal bulanan. Sementara pengeluaran beras dari PIBC hanya 65.977 ton,” tambahnya.

Terkait dengan maraknya isu naiknya harga bawang putih, Amran menjelaskan kenaikan harga tersebut patut diduga erat kaitannya dengan spekulan importir.

Pasalnya 90 persen kebutuhan bawang putih dipenuhi dari impor sehingga para importir dapat menjualnya dengan harga jauh lebih mahal dari harga beli dan biaya impornya dari pasar luar negeri.

“Untuk mengatasi kekurangan suplai bawang putih, dibutuhkan hanya 60 ribu hektar lahan. Pada tahun 2017 hingga 2019 kami programkan pengembangan bawang putih di areal seluas 100 ribu hektar yakni di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua,” jelasnya.

Amran mengungkapkan pengamanan ketersediaan, stabilisasi harga dan mengatasi spekulan, pemerintah melalui Polri telah membentuk Satgas Pangan. Salah satu kegiatanya yakni melakukan opetasi mendadak (SIDAK) ke pasar, gudang dan temapat yang diduga menjadi tempat penimbunan pangan.

“Satgas Pangan telah melakukan SIDAK ke Pelabuhan Marunda Jakrta dan Pasar Induk Osowilangun Surabaya. Hasilnya ditemukan penimbun bawang putih oleh importir dan minyak goreng ilegal yang tidak terdaftar,” demikian ungkap Amran.(jpnn)


Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan ketersediaan dan harga komoditas pangan strategis menjelang Hari Raya Idul Fitri aman dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News