Menteri Amran Bertekad Salip Vietnam soal Produksi Kopi

Menteri Amran Bertekad Salip Vietnam soal Produksi Kopi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto dok Humas Kementan

jpnn.com, BENGKULU - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berupaya menggenjot produksi kopi nasional. Amran bertekad produksi kopi Indonesia bisa menyaingi Vietnam yang kini menduduki peringkat kedua sebagai produsen kopi di dunia setelah Brazil.

Dia menyampaikan hal itu ketika menghadiri Rapat Koordinasi Perbenihan/Perbibitan di Gedung Balai Raya Semarak, Bengkulu, Senin (18/9).  Awalnya, Amran menceritakan kehadirannya dalam acara World Coffee Producers Forum (WCPF) di Kota Medelin, Kolombia, Rabu pada 12 Juli lalu.

Dalam kesempatan itu, Amran mewakili Presiden Joko Widodo untuk memenuhi undangan dari Presiden Kolombia Juan Manuel Santos. Amran juga bertemu mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Wakil Menteri Pertanian Vietnam.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu lantas menyoroti produksi kopi Indonesia yang kalah jauh dari Vietnam. Saat ini produksi Vietnam) mencapai 3 juta ton per tahun. Sedangkan Indonesia hanya 637 ribu ton per tahun.

Amran menjelaskan, Indonesia kini menempati peringkat keempat sebagai produsen kopi di dunia. Peringkat pertama diduduki Brazil, kemudian diikuti Vietnam dan Kolombia.

“Dahulu kita nomor dua. Kalau ini (produksi kopi) naik satu juta ton saja, kita bisa peringkat dua dunia. Kalau mencapai dua juta ton, kita merajai kopi dunia," ucapnya. 

Amran menjelaskan, kenaikan produksi kopi memberikan keuntungan bagi para petani kopi, karena pendapatan mereka bisa semakin bertambah. "‎Kalau kita bisa naikan sejajar dengan Vietnam, itu artinya pendapatan petani kopi naik 500-600 persen," ujarnya. 

Untuk meningkatkan produktivitas kopi, Amran mengimbau para petani perlu memperhatikan mengenai bibit. "Syaratnya adalah melakukan replanting. Hati-hati di bibit. Salah bibit penyesalannya lima tahun," ‎ungkapnya.(gil/jpnn) 


Indonesia kini menempati peringkat keempat sebagai produsen kopi di dunia. Peringkat pertama diduduki Brazil, kemudian diikuti Vietnam dan Kolombia.


Redaktur & Reporter : Gilang Sonar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News