Menteri BUMN: Tidak Mungkin Saya Membentuk Holding Untuk Memperlemah PLN

Menteri BUMN: Tidak Mungkin Saya Membentuk Holding Untuk Memperlemah PLN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat hadir di Kantor Pusat PLN, Jakarta. Foto dok PLN

"Tidak mungkin saya membentuk holding untuk memperlemah PLN. Pembentukan holding subholding bukan untuk meliberalisasi, justru ini sebagai langkah untuk memperkuat PLN," tegas Erick.

Pria 51 tahun ini juga mendukung langkah PT PLN dalam melakukan transisi energi bersih demi mencapai carbon neutral pada 2060.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo tak menampik dalam mencapai target carbon neutral, PLN harus terus meningkatkan kapasitas SDM.

PLN telah melakukan berbagai pengayaan dalam meningkatkan kapasitas SDM untuk menjalankan transisi energi.

Misalnya saja, dalam rencana perdagangan karbon di Tanah Air, PLN mengirimkan insan terbaiknya yang mayoritas adalah milenial untuk mengemban ilmu di Eropa untuk mengadaptasi sistem perdagangan karbon di sana.

Melalui transfer pengetahuan ini, diharapkan mampu meningkatkan potensi insan PLN dalam mengembangkan instrumen energi bersih di Indonesia.

"PLN menjadi pemain utama dalam perdagangan karbon di tanah air, untuk itu kami belajar sampai ke Eropa," ungkap Darmawan.

Di sisi lain, dalam transisi energi PLN juga sudah menetapkan peta jalan melalui upaya peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) menjadi 29 gigawatt (GW) pada 2030 yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang disebut-sebut paling hijau ini. 

Menteri BUMN Erick Thohir mendukung langkah PT PLN dalam melakukan transisi energi bersih demi mencapai carbon neutral pada 2060.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News