Menteri Jonan Minta KCIC Perjelas Masa Waktu Konsesi

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan tidak ada masalah dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hanya saja, Jonan mempertanyakan kejelasan masa konsesi yang didapat pemerintah setelah proyek tersebut rampung dibangun.
“Konsesi hak negara yang diberikan, itu musti jelas, bukan negosiasi lagi. Masa konsesi itu tergantung pada kajian Feasibility Study (FS). Saya sudah minta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membuat kajian teknis dan finansial yang diajukan ke kami seperti apa karena yang sekarang belum dapat izin konsesi,” ujar Ignasius Jonan di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (9/2).
Mantan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menambahkan masa konsesi penting untuk dibicarakan sejak awal sebelum pembangunan proyek kereta cepat dimulai. Sebab, pemberian izin konsesi tidak bisa dibatalkan di tengah jalan. Karena itu, Jonan tak mau asal dalam memberikan izin konsensi karena akan berdampak panjang ke depan.
“Masa pembangunan sampai kapan? Jangan sampai 40 tahun atau 30 tahun, tapi nggak mulai dibangun-bangun. Komitmen (kereta cepat, red) 2019 bisa beroperasi, yang jelas ditetapkannya itu 2019-nya kapan? Bulan apa, semua harus jelas,” tutur Jonan.
Menurut Jonan, kalau konsesi ini ditandatangani tidak bisa dibatalkan. “Ini kan invesasi panjang pemerintah. “Kalau sekali tanda tangan itu udah fix, nggak bisa dibatalkan,” katanya Jonan.(chi/jpnn)
JAKARTA – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan tidak ada masalah dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hanya saja, Jonan mempertanyakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Konsumsi Keju di Indonesia Rendah, Prochiz Gencar Mengedukasi Masyarakat
- PLN IP Gandeng Mitra International Untuk Pembiayaan Proyek PLTS Terapung Saguling
- HIS Meraih The Best Corporate Emission Reduction Transparency Award 2025
- Pertumbuhan Industri Daur Ulang Baterai Menjanjikan, Ekosistem EV Makin Lengkap
- Bank Raya Dukung Komunitas Pelaku Usaha Go Digital dengan Raya App
- Sistem Proteksi Listrik Nasional Dinilai Lebih Baik dari Eropa