Menteri Marwan Ajak Santri Pelototi Dana Desa

Menteri Marwan Ajak Santri Pelototi Dana Desa
Kegiatan selawat bersama di halaman Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, Kamis (24/3) malam. Kegiatan selawat yang dipimpin Habib Syeh bin Abdul Qadir Assegaf itu dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar Foto: Ahsan Fauzi/Radar Kedu/JPG

jpnn.com - MAGELANG - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar tak henti-hentinya mengajak berbagai kalangan untuk ikut mengawal dana desa. Kamis (24/3) malam lalu, Marwan muncul di tengah-tengah para santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang.

Kehadirannya untuk ikut berselawat bersama ribuan santri dan warga. Namun, Marwan juga memanfaatkan kesempatan itu untuk mengajak para santri agar berperan serta dalam pembangunan desa.

Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, para santri bisa ikut mengawal dan mengawasi penyaluran dana desa hingga pemanfaatannya. “Jadi para santri bisa berpartisipasi dan menyukseskan dalam pembangunan desa,” katanya.

Marwan menjelaskan, tahun lalu setiap desa hanya mendapat dana Rp 300 juta. Namun, pada tahun ini jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat.

"Untuk tahun 2016 ini, setiap desa akan mendapat dana desa Rp 700 juta sampai 800 juta yang akan turun dalam dua tahap. Tahap pertama 60 persen dan tahap dua 40 persen, “ paparnya.

Menteri yang juga salah satu tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu mengharapkan dana desa bisa dimanfaatkan untuk hal-hal prioritas. Misalnya, pembangunan atau perbaikan infrastruktur dasar, irigasi pertanian, hingga untuk mendongkrak kapasitas permodalan di badan usaha milik desa (BUMDes) atau koperasi di perdesaan.

“Setelah infrastruktur bagus, maka prioritas kedua diperuntukkan membuat sarana prasarana dasar desa seperti pembangunan PAUD (pendidikan anak usia dini, red), Posyandu," tutur Marwan di acara selawatan yang juga dihadiri pengasuh Ponpes API Tegalrejo Magelang, KH. M. Yusuf Chudlori dan Habib Syeh bin Abdul Qadir Assegaf itu.(JPG/JPNN)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News